Kamis, 11 Oktober 2012

LAPORAN BACA CERITA RAKYAT MISTERI DI HUTAN RIMBA


LAPORAN BACA

MISTERI DI HUTAN RIMBA

(Cerita Rakyat)

 

1. Identitas Buku

Judul buku                  : Misteri Di Hutan Rimba

Diceritakan kembali    : Erli Yetti

Halaman                      : 76

Tebal                           : 0,5 cm

Panjang                       : 21 cm

Lebar                           : 15 cm

Penerbit                       : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

              Jalan  Daksinapati Barat IV Rawamangun, Jakarta

              Timur

 

2. Sinopsis Cerita

Sultan Salehuddin adalah seorang raja muda yang berkuasa di Kerajaan Bima. Dia belum memiliki istri karena dia belum menemukan gadis yang cocok dengan hatinya. Ketika sedang berburu dihutan, Sultan menemukan gadis yang menarik hatinya. Dia ingin memiliki gadis itu. Akhirnya, raja muda itu menculik dan membawa gadis itu ke istananya. Walaupun sedih karena terpisah dari keluarganya, Siti Mardinah, nama itu menerima juga lamaran Sultan untuk dijadikan sebagai permaisuri. Ketika pesta pernikahan sedang berlangsung, Salehudin tidak menyadari kalau ada seseorang yang selalu memandangi istrinya. Dia adalah Sulatan Dompu. Sultan Dompu terkejut melihat paras gadis itu yang mirip dengan istrinya yang hilang puluhan tahun lalu. Sekembalinya dari pesta itu, atas nasihat patihnya, Sultan Dompu kembali ke Kerajaan Bima untuk bertanya tentang asal Siti Mardinah. Sultan Salehudin pun membeberkan pengalamanya ketika mendapatkan Siti Mardinah. Dan kebetulan pula, dia pun akan mengantar istrinya ke hutan untuk bertemu dengan keluarganya. Sultan Salehudin mengajak Sultan Dompu pergi bersamanya. Sesampai dihutan mereka bertemu dengan keluarga Siti Mardinah yang ternyata adalah anak istri Sultan Dompu yang terpisah puluhan tahun lalu. Yang telah terlepas dari guna-guna wanita yang ditolak Sultan Dompu untuk menjadi istri keduanya. Wujudnya telah berubah dari rupa seekor kerbau betina menjadi manusia seutuhnya. Kebahagian pun meliputi kedua keluarga itu. Yang dirasakan juga oleh rakyat mereka masing-masing. Sultan Dompu menjadi mertua sahabatnya sendiri yaitu Sultan Salehuddin

 

3. Isi Laporan

Sampul dari buku cerita rakyat ini menggambarkan raja dan pengawal serta kuda kerajaan berada dihutan. Selain mereka tampak pula seorang wanita yang menekukkan kepala seraya melukiskan kesediahan. Ini semua merupakan penggambaran isi cerita dimana raja dan parjuritnya bertemu dengan gadis cantik.

Cerita ini merupakan cerita rakyat dari Nusa Tenggara Barat. Tema yang diangkat dalam cerita ini adalah kesabaran, keikhlasan dan ketulusan hati akan membawa kebahagian. Alur cerita yang digunakan yaitu alur maju. Gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa dalam kerajaan seperti hamba, permaisuri, dinda, kanda dan pembicaraan yang hanya terdapat dalam istana.

Sudut pandang pengarang dalam cerita ini adalah orang ketiga serba tahu, karena pengarang hanya sekedar bercerita tanpa melibatkan diri dalam cerita ini. Ada beberapa tempat yang diceritakan disini seperti Istana Bima, Hutan Loda, gubuk Siti Mardina, dan Keraton Sultan Dompu. Suasana cerita ini awalnya sedih, namun pertengahan cerita, kebahagian mulai ada tetapi belum seluruh orang merasakannya. Cerita pun berakhir bahagia baik dari pihak Sultan Salehudin juga dari pihak Sultan Dompu.

Tokoh-tokoh yang berperan dalam cerita yaitu Sultan Salehuddin, Siti Mardinah, Siti Pardinah, Ibu Kerbau atau Istri Sultan Dompu, Sultan Sumbawa, Sultan Goa, pengawal atau prajurit serta dayang. Perwatakan tokoh semuanya protagonis, walaupun Sultan Salehuddin pernah menculik Siti Mardinah tetapi dia tidak menyakitinya melainkan ingin menikahinya. Untuk perwatakan antagonis tidak berperan langsung pada cerita saat itu, dia hanya sebagai masa lalu yang membuat Istri Sultan Dompu berubah menjadi kerbau dan hidup sengsara, dia adalah wanita yang ditolak Sultan Dompu untuk mejadi istri keduanya karena Sultan Dompu sangat mencintai dan menyayangi permaisurinya.

Amanat yang terdapat dalam kisah ini adalah kita harus sabar dan ikhlas serta tetap mendekatkan diri kepada Sang Khaliq dalam menghadapi ujian kehidupan karena dengan itulah kita bisa meraih kebahagian. Dalam meraih keinginan kita sebaiknya jangan menyimpang atau dengan berbuat jahat, walaupun niatnya baik tetapi kita akan dihantui oleh rasa bersalah. Kita harus menyayangi orang tua kita bagaimana pun bentuk rupa dan keadaanya. Kita juga harus mentaati semua nasihat orang tua kita agar kita selamat. Dan kita haru menumbuhkan dan memelihara sifat pemaaf agar kebahagiaan selalu menyertai kita.

Dalam berteman dan bersaudara kita harus saling meperhatikan dan  menasehati kearah yang positif. Kita juga harus memelihara sifat setia dan menepati janji. Karena jika kita setia dan tidak menepati janji maka kita tidak akan mendapat kebahagiaan, walaupun mendapatkan itu hanya akan bersifat sementara dan semu belaka.

 

4. Kesimpulan

Dalam hidup ini tidak semuanya ada ataupun terjadi sesuai dengan kehendak kita. Oleh karena itu kita harus bisa berlapang dada menerima semua keadaan. Selain bersabar kita juga harus ikhlas dan tetap berdoa pada pemilik Semua Kuasa agar harapan kita terkabulkan. Sambil menjalani kehidupan yang ada dengan penuh ketulusan ahti

Semua derita yang dijalanai dengan ketulusan dan usaha untuk melepaskan diri dari derita itu akan berbuah hasil yaitu kebahagian yang tidak hanya kita rasakan sendiri tetapi orang lain pun akan merasa hal yang sama. Hidup itu perlu perjuangan, perjuangan yang tiada henti dan tanpa putus asa.

Pertemuan dan perpisahan tida seorang pun yang tahu, kita harus jalani dengan sebaik mungkin. Kedepannya orang tersebut bisa menjadi bagian terdekat dalam hidup kita. Oleh karena itu kita harus berbuat baik kepada siap pun, karna Dibalik semua peristiwa pasti ada hikmahnya dan setiap pengorbanan yang tulus akan mendapat balasan yang lebih baik pula.

 

7 komentar: