Laporan Baca Skripsi
Sastra
Unsur Intrinsik Cerita
Mitos Bukit Berbunga di Desa Batu Ampar Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri
Hilir
1.
Identitas Skripsi
Judul : Unsur Intrinsik Cerita
Mitos Bukit Berbunga di Desa Batu Ampar Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri
Hilir
Penulis : Suwardi
Nim penulis : 03143342
Pengujian : Rabu, 27 Juli 2005
Penguji : 1. Drs.
Fadly Azhar, Dipl. M.Ed (NIP 131288606)
2. Dra. Charlina, M.Hum. (NIP 132049028)
3. Prof. Drs. H. Khailan Hasan, M.Pd. (NIP
130167028)
4. Drs. Auzar Thaher, M.S. (NIP 131567239)
5. Drs. Elmustian, M.A. (NIP 131962628)
6. Drs. Abdul Jalil, M.Pd. (NIP 131913323)
7. Drs. H. Nursal Hakim, M.Pd. (NIP
131477039)
Mengetahui : Dekan FKIP UR, Drs. Isjoni, M.Si. (NIP 131471579)
Menyetujui : 1. Pembimbing I,
Drs. Elmustian, M.A. (NIP 131962628)
2. Pembimbing
II,
Dra. Dasri
Al-Mubary, M.S (NIP 131641788
3. Ketua Prodi,
Charlina, M.Hum. (NIP 132049028)
2. Isi Laporan
Skripsi
yang berjudul Unsur Intrinsik Cerita
Mitos Bukit Berbunga di Desa Batu Ampar Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri
Hilir ini terdiri dari V BAB yaitu
BAB I mengenai pendahuluan, BAB II tinjauan
teoritis, BAB III metodologi penelitian, BAB IV penyajian hasil penelitian, BAB
V simpulan dan saran. Penulisan skripsi ini dilatar belakangi oleh ketertarikan
penulis untuk meneliti Unsur Intrinsik
Cerita Mitos Bukit Berbunga di Desa Batu Ampar Kecamatan Kemuning Kabupaten
Indragiri Hilir karena penulis menyadari bahwa pentingnya nilai karya
sastra khususnya cerita mitos. Selain itu mengkaji atau menggali nilai-nilai dalam
karya sastra itu tidak hanya unsur ekstrinsik saja, tetapi unsur ekstrinsik
yang membangun karya sastra tersebut perlu juga untuk diteliti.
Unsur intrinsik yang diteliti oleh
peneliti skripsi ini adalah tema, amanat, perwatakan, latar atau setting, dan alur atau plot. Ini juga yang menjadi pembatasan,
rumusan, dan tujuan penelitiannya. Sebelum memasuki bab dua terdapat defenisi
operasional.
Sub
judul defenisi operasional ini mendefenisikan bagian-bagian yang akan dibahas
dalam bab berikutnya. Defenisi operasional ini dibuat agar orang yang membaca
skripsi nantinya paham dan tidak bingung memahami skripsi pada saat membaca isi
atau hasil penelitian skripsi ini. dengan penyajian singkat, langsung pada arti
dan mudah dipahami akan memudahkan pembaca.
Peneliti menggunakan beberapa teori
untuk rujukan penelitian dengan mengutip pendapat para ahli dibidangnya seperti
Wellek dan Warren, Teeuw, Semi, Saleh, Al-Mubray, Dasri, Elmustian dan Abdul
Jalil, Saad, Ardina, Hamidy, Hayati dkk, Zulfanur, Zaidan, Darma, Hayati, dan
Esten.
Penelitian yang dilakukan di desa Batu
Ampar Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian dilakukan selama
kurang lebih sembilan bulan.
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti
adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data peneliti menggunakan teknik
kualitatif, kemudian dioperasionalkan dengan mengumpulkan data yang relevan
dengan masalah pokok penelitiannya. Dan teknik analisis data peneliti adalah
dengan membaca ulang teks cerita yang diteliti dengan berkali-kali mempelajari unsur
intrinsik dari cerita mitos tersebut.
Sumber data penelitian yaitu data primer
(utama) adalah teks dari mitos Bukit Berbunga yang didapatkan dari masyarakat
Batu Ampar yang selanjutnya disebut dengan informan, untuk menjaga agar cerita
sesuai dengan cerita aslinya. Data sekundernya berbagai teori yang dikemukakan
oleh para pakar lisan yang ada kaitannya dengan mitos.
Hasil penelitian yaitu tema dari cerita Cerita Mitos Bukit Berbunga di Desa Batu
Ampar Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir adalah dibayar nyawa melayang, tidak dibayar
aib dan malu terus membayangi. Amanatnya seperti sinyatakan dalam teks yaitu
“jangan berbicara sembarangan apalagi berbuat mesum kalaulah hal ini dilanggar
pulang dari bukit sering orang terkena teguran seperti kerasukan, demam panas,
dan ada yang merasa digoda oleh anak gadis yang cantik jelita, orang yang
kerasukan sering berkata-kata yang kita tidak mengerti”.
Watak-watak yang tergambar yaitu tokoh
Putri Bunian berwatak gagah dan berwibawa, tetapi juga memiliki watak yang
keras. Algojo Bukit Siguntang dan Algojo Bukit Berbunga berwatak keras, bengis,
dan mempuyai tingkat kesetian yang tidak perlu diragukan lagi, sehingga dia
menjadi andalan setiap kekuasaan.
Tempat yang disebutkan dalam cerita
Bukit Berbunga, yaitu gelanggang tempat
mengadu ayam,(bukit, yang disebut gelanggang tua dan gelanggang muda),
bukit berbunga (tempat Putri Mayang), Lembah tempat turunnya Putri Bunian.
Tempat lain yang disebutkan yaitu pelarian rombongan Bukit Siguntang, yang tempat itu juga dipergunakan oleh
rombongan Bukit Berbunga untuk mengejar Bukit Siguntang. Alur atau plot cerita
Bukit Berbunga ini adalah alur lurus. Inilah hasil penelitian Cerita Mitos Bukit Berbunga di Desa Batu
Ampar Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar