LAPORAN BACA
GIO, JANGAN CARI PACAR BERJILBAB
(Novel)
1. Identitas Buku
Judul :
Gio, Jangan Cari Pacar Berjilbab
Penulis :
Chris Oetoyo
Penyunting : Younee
Perancang sampul : Daus
Penata
letak : Zuad
Ilustrasi sampul :
Adhi Nugroho
Halaman :
iv + 132
Panjang :
19 cm
Cetakan :
1
Penerbit :
Puspa Swara, Jakarta
Tahun terbit :
2006
2. Sinopsis Novel
Kalo digambarin, Gio ama Farisya kayak
bumi ama langit. Gimana nyatu? Yang satu tongkrongannya di diskotek, satunya
lagi rajin tafakur di masjid. Tapi ngak tahu kesambet apa, tiba-tiba Gio bilang
ke dua sobatnya kalo dia naksir Farisya, cewek berjilbab yang paling manis di
SMA-nya.
Kontan dua sobatnya bingung, mereka
nggak yakin banget kalo Gio bisa macarin Farisya. Sebagai playboy kelas kakap,
Gio merasa tertantang. Mereka bikin taruhan. Misi PDKT pun dilancarkan Gio.
Nggak disangka-sangka, ternyata Farisya mau jadi ceweknya Gio. Tapi dua
sobatnya belum yakin sebelum Gio bisa malam mingguan bareng Farisya. Menyerah
nggak pernah ada dalam kamus Gio tuh. Segala usaha dibela-belain Gio biar bisa
mojok bareng Farisya. Akankah keimanan Farisya goyah dengan rayuan dan
keromantisan Gio? Belum lagi ada Amel, si trouble maker, yang selalu ngiriin
Farisya.
3.
Isi Laporan
Filosofi cover novel. Cover yang warna
warni perpaduan warna ungu, kuning, coklat, pink, hijau, biru, ini
menggambarkan keindahan dunia remaja pada masa-masa SMA. Dengan ilustrasi
seorang remaja laki-laki dan perempuan berjilbab serta tangan-tangan yang
menarik tangan gadis berjilbab dan ada pula tangan yang berisyarat larangan.
Ini gambaran cerita bahwa jangan pacaran dengan gadis berjilbab.
Novel ini bertemakan pacaran ala islami untuk menumbuhkan cinta kepada
Allah pemilik cinta yang sesunguhnya. Tokoh protagonis dalam cerita ini yaitu
Farisya dan Gio, tokoh antagonisnya adalah Amel dan tokoh titagonisnya yaitu
Iman, Dimas, Alia, Inda, Sabrina, Lisa, Sharon, Pak Kepsek dan Sofie.
Alur novel ini yaitu alur maju. Dimana
cerita berawal dari Gio─playboy kelas kakap di SMA 2000─jatuh cinta pada gadis berjilbab
yang merupakan adik tingkatnya sendiri. Kemudian memasuki awal konflik yaitu
taruhan Gio dengan temen-temannya untuk mendapatkan Farisyah gadis berjilbab
tersebut, dilanjutkan dengan perjuangan mendapatkan cintanya Farisyah serta
masalah dengan Amel si pengejar cinta Gio dan pacaran yang berakhir dengan
penemuan maksud cinta yan sesungguhnya.
Gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa anak muda
zaman sekarang atau pun bahasa gaul. Karena dalam ceritanya ada kata-kata Gue,
Elo dan banyak lagi yang menggunakan bahasa tren masa kini. Sudut pandang
pengarang disini adalah orang ketiga serba tahu.
Tempat-tempat yang digambarkan dalam
novel ini yaitu sekolah SMA 2000, rumah Gio, Rumah Farisyah, di dalam mobil,
cafe dan mesjid. Suasana pada cerita ini sangat kasat
dengan kehidupan remaja dan juga religius. Karena novel ini menceritakan kisah
cinta anak ROHIS Farisya yang tujuannya untuk merubah sikap dan perilaku Gio
untuk lebih baik lagi serta dekat dengan agama.
Amanat tersurat yang terdapat dalam novel ini adalah kita harus membiasakan
diri untuk menjalankan perintah agama dalam kehidupan sehari-hari seperti
shalat wajib maupun shalat sunah, mengikuti pengajian, dan memakai busana
muslim bagi wanita serta mengucapkan kata-kata baik yaitu salam saat bertemu,
insyaallah saat ingin berjanji dan lain sebagainya.
Amanat tersirat dalam novel ini yaitu pacaran itu boleh saja asalkan kita
menjalaninya secara islami, dengan kata lain tidak bertindak diluar aturan
syariat. Selain itu dalam novel ini mengatakan berbohong itu boleh jika
tujuannya untuk kebaikan dan tujuan yang mulia. Kebahagiaan bukan datang dari
kekayaan atau materi melainkan dari rasa cinta dan kasih sayang dari
orang-orang terdekat terutama keluarga. Tempat yang paling indah dan nyaman
adalah rumah sendiri yang penuh kasih sayang antara penghuninya.
Jika kita tidak bisa menerima kekurangan dan kekalahan serta melakukan
kelicikan yang membuat orang lain sengsara, maka kita tidak akan bahagia dan
tidak merasa tenang dalam kehidupan ini. Untuk merubah seseorang menjadi
pribadi yang lebih baik kita harus sabar dan memberi contoh sesering mungkin
tanpa menyinggung perasaannya. Apabila kita telah dekat dengan agama dan
menjalankan aturan-aturannya maka kita akan merasa tenang dan damai dalam
menjalani kehidupan ini.
3. Kesimpulan
Berdasarkan cerita novel ini kita bisa menyimpulkan bahwa seorang gadis
berjilbab itu berpacaran tidak melanggar aturan syariat dan bergaul sesuai
tuntunan yang semestinya. Cinta gadis berjilbab hanya untuk pemilik cinta sejati,
Dia adalah yang Maha Segalanya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusgadis berjilbab itu berpacaran tidak melanggar aturan syariat dan bergaul sesuai tuntunan yang semestinya ???
BalasHapusPacaran ala islami ???
yang ada Pacaran setelah menikah..