Laporan Baca Skripsi
Sastra
Tinjauan Unsur
Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik
dalam Naskah Drama
Batang Tuaka Karya Tien Suparno
1.
Identitas Skripsi
Judul
: Tinjauan Unsur Intrinsik dan
Unsur Ekstrinsik dalam
Naskah
Drama Batang Tuaka Karya Tien Suparno
Penulis :
Mashytah Rahmayani
Nim penulis : 0110486
Pengujian : Selasa, 24 Januari 2006
Penguji :
1. Ketua, Drs. Fadli Azhar, Dipl. M.Ed. (NIP 131288606)
2. Sekretaris, Dra. Charlina, M.Hum. (NIP
132049028)
3. Dra. Hj. Saidat Dahlan (NIP 130353291)
4. Dra. Charlina, M.Hum. (NIP 132049028)
5. Drs. Khalil Mukhtar (NIP 131286029)
Mengetahui : Dekan FKIP UR, Drs. Isjoni, M.Si. (NIP 131471579)
Menyetujui : 1. Pembimbing I,
Drs. Dasri Al-Mubary, M.S (NIP 131641788)
2. Pembimbing II, Dra.
Hj. Saidat Dahlan (NIP 130353291)
3. Ketua Prodi, Dra.
Charlina, M.Hum. (NIP 132049028)
2. Isi Laporan
Skripsi
yang berjudul “Tinjauan Unsur Intrinsik
dan Unsur Ekstrinsik dalam Naskah Drama Batang Tuaka Karya Tien Suparno”
ini terdiri dari V BAB yaitu BAB I mengenai pendahuluan, BAB II tinjauan teoritis, BAB III metode
penelitian, BAB IV penyajian hasil penelitian, BAB V simpulan dan saran.
Penulisan skripsi ini dilatar belakangi oleh ketertarikan peneliti mengangkat
naskah ini sebagai salah satu sastra di daerah, karena naskah ini belum pernah
diteliti. Oleh karena itu peneliti meninjau secara terperinci tentang unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik dalam naskah drama Batang Tuaka.
Masalah
yang dibahas dalam skripsi ini adalah tema, amanat, alur/plot, perwatakan,
latar atau setting, gaya bahasa, dan nilai pendidikan agama. Ini juga yang
menjadi rumusan masalah dan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hal
menjadi masalah dalam penelitian.
Manfaat penelitian ini adalah menerapkan
dan memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang karya sastra. Selain itu bagi
peminat sastra dapat meningkatkan minat baca dan mengapresiasikan karya sastra.
Dan bagi pengajar bidang kesusasteraan penelitian ini dapat dijadikan
pertimbangan kegiatan pengajaran kesusasteraan dan dapat dijadikan relevansi
penelitian selanjutnya. Sebelum memasuki
bab dua terdapat defenisi operasional.
Sub judul defenisi operasional ini
mendefenisikan bagian-bagian yang akan dibahas dalam bab berikutnya. Defenisi
operasional ini dibuat agar orang yang membaca skripsi nantinya paham dan tidak
bingung memahami skripsi pada saat membaca isi atau hasil penelitian skripsi
ini. dengan penyajian singkat, langsung pada arti dan mudah dipahami akan
memudahkan pembaca.
Peneliti
menggunakan beberapa teori untuk rujukan penelitian dengan mengutip pendapat
para ahli dibidangnya seperti Hamidy, Harymawan, Kamus Umum Bahasa Indonesia Darminta, Moulton, Elmustian, Foster,
Luxemburg, William, Bernard, Hudson, Logos Egri, Hamzah, Sumarjo dan Saimi KM, Gaffar,
Arifin, Marimba, serta Al-Qura’n dan As-Sunnah. Penelitian yang relevan yaitu
penelitian Khadijah Mahidin (2003), ia merumuskan tema teks drama Bujang Selamat dan pada tahun 1992 Rugun Humolong membuat kajian
intrinsik teks drama karya Usmar Ismail.
Penelitian
dilakukan di Pekanbaru, tepatnya di rumah peneliti sendiri. Waktu penelitian
berkisar dari 10 Mei 2005 samapi 30 Desember 2005. Sumber data penelitian ini
adalah naskah drama Batang Tuaka Karya Tien Suparno yang terdapat dalam buku “Kumpulan Drama Daerah Riau” terbitan
Proyek Pengembangan Kesenian Riau Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun
19834. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif.
Teknik
pengumpulan data peneliti menggunakan teknik dokumentasi dan analisis data.
Teknik ini dioperasionalkan dengan mengumpulkan data yang relevan dengan
masalah pokok penelitiannya. Teknik analisi data yaitu dengan membaca dan
memahami seluruh isi naskah drama Batang
Tuaka Karya Tien Suparno. Dalam
membaca naskah, peneliti mencatat peristiwa dan masalah-masalah penting yang
berhubungan dengan objek penelitian, mengumpulkan pikiran pokok pada tiap
peristiwa penting dalam dialog yang mengarah pada unsur intrinsik dan
ekstrinsik naskah tersebut.
Tema
naskah dalam Batang Tuaka adalah anak
durhaka. Amanat yang terkandung didalamnya adalah seorang anak diwajibkan
berbakti pada orang tua. Jangan durhaka kepada orang tua sebab kedurhakaan akan
mendapat murka dan azab dari Tuhan. Alur yang digunakan adalah alur lurus
secara kronologis atau bergerak maju.
Perwatakan
para tokoh, tokoh Tuaka digambarkan sebagai seorang nahoda yang kasar, angkuh,
menganggap hina pada orang miskin , tidak mau mengakui jati dirinya yang
sebenarnya karena malu pada istrinya. Selain itu Tuaka juga durhaka pada
ibunya, tidak mau mengakui ibu kandungnya sendiri, bahkan ia tega berbuat kasar
dengan mengusir, menolak, serta memukul ibunya. Tuaka juga memiliki sikap
sombong, yang membuatnya lupa diri.
Perempuan
Tua yaitu ibu kandung Tuaka memiliki sifat sabar dan penuh kasih sayag. Tuan
Putri sebagai istri Tuaka dikatakan sebagai tuan yang arif, karena mau
memperhatikan keadaan bawahannya, selain itu dia juga angkuh dan memandang hina
pada orang miskin. Tukang Nyarau memiliki sifat baik dan suka menolong. Bungsu
bersifat jujur, lugu, danalim serta baik hati. Dan tokoh terakhir yaitu
Pendekar yang suka bersenang-senang dan terkenal sebagai orang yang kasar dan
keras.
Latar
atau tempat kejadian dalam drama yaitu pada sebuah perahu yang sangat besar.
Gaya bahasa yang digunakan adalah surkasme, hiperbola, personifikasi, repetisi,
dan retoris. Nilai agama dan akhlak yang bisa kita petik dari naskah drama ini
adalah keyakinan bahwa sesuatu itu berlaku dengan kuasa Tuhan, kita harus bisa
menanamkan akhlak yang baik sesama manusia apalagi kepada orang tua. Apabila
kita melakukan kesalahan atau dosa maka pasti akan mendapat balasan dari Allah
apalagi durhaka kepada orang tua. Selain itu doa orang tua itu dimakbulkan oleh
Allah.
Simpulan
skripsi yaitu nilai yang ditonjolkan dalam naskah darama Batang Tuaka ini
adalah nilai religius. Saran peneliti yaitu naskah drama Batang Tuaka Karya Tien
Suparno ini sangat baik dibaca oleh masyarakat, baik orang tua, maupun anak
didik. Maka alangkah baiknya bila drama ini dipentaskan dan disaksikan oleh
siswa-siswi sekolah mengah, untuk menumbuh kembangkan sifat religuis dan
berakhlak budi pekerti yang baik dikalangan anak didik khususnya dan masyarakat
awam umumnya. Unsurnya yang sederhana itu dapat pula dijadikan bahan pengajaran
sastra bagi anak didik yang baru mengenal sastra. Naskah drama ini merupakan
karya sastra berdimensi masa lalu, tetapi berdimensi pula bagi penumbuhan sikap
dinamis kepada masa depan, oleh karena itu perlu pula dimasukkan pada
bahan-bahan referensi bagi pengajaran sastra Indonesia khususnya sastra daerah.
Kajian
yang dilakukan peneliti ini adalah kajian yang khusus membicarakan unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik naskah drama Batang
Tuaka Karya Tien Suparno, untuk
itu penelitian lanjutan, penelti menyarankan agar terjun langsung ke lapangan,
karena yang peneliti tahu naskah tersebut bermula dari cerita rakyat daerah
Indragiri Hulu. Inilah laporan dari skripsi yang berjudul “Tinjauan Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik dalam Naskah Drama Batang
Tuaka Karya Tien Suparno”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar