Kamis, 11 Oktober 2012

LAPORAN BACA SKRIPSI SASTRA "Tunjuk Ajar dalam Novel Putri Melayu Karya Amiruddi Noor"


Laporan Baca Skripsi Sastra

Tunjuk Ajar dalam Novel Putri Melayu Karya Amiruddi Noor

 

1.    Identitas Skripsi

Judul                    : Tunjuk Ajar dalam Novel Putri Melayu Karya Amiruddi

                               Noor

Penulis                 : Putri Shinta Yunita

Nim penulis         : 0605132025

Pengujian             : 2011

Pembimbing        :  1. Drs. Syafrial, M.Pd.

                                    2. Drs. Abdul Jalil, M.Pd.

Tim Penguji         :  Drs. Nursal Hakim, M.Pd. (ketua)

                        Drs. Syafrial, M.Pd. (sekretaris)

                        Drs. Elmustian Rahman, M.A. (anggota)

                        Drs. Mangatur Sinaga, M.Hum (anggota)

                        Dr. Dudung Burhanudi, M.Pd (anggota)

2. Isi Laporan

Skripsi yang berjudul Tunjuk Ajar Dalam Novel Putri Melayu Karya Amiruddin Noor ini terdiri dari V BAB yaitu BAB I mengenai pendahuluan, BAB  II tinjauan teoritis, BAB III metode penelitian, BAB IV penyajian hasil penelitian, BAB V simpulan dan saran. Penulisan skripsi ini dilatar belakangi oleh pada saat sekarang ini, masyarakat sudah mulai mengabaikan nilai-nilai dan norma-norma penting yang terkandung dalam Tunjuk Ajar. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menyebabkan adanya pergeseran dan perubahan nilai-nilai kebudayaan dari segala aspek kehidupan. Dengan pergeseran ini, banyak tradisi kehidupan masyarakat lama yang mulai ditinggalkan. Hal ini menyebabkan beny aknya budaya Indonesia, khususnya Melayu yang terlupakan dan ditinggalkan, sehingga kehidupan masyarakatpun tidak lagi sesuai dengan kebudayaan yang ada. Dengan demikian, penulis menyimpulkan Tunjuk Ajar tidak lagi dianggap sebagai tuntunan bagi Masyarakat.

dalam skripsi ini menguraikan tentang beberapa hal pula. Pertama, penulis membahas sekilas mengenai karya sastra. Suatu karya memiliki nilai sastra bila di dalamnya terdapat kesepadanan antara bentuk dan isinya, bentuk bahasa yang indah serta isinya dapat menimbulkan perasaan kagum dan haru hati pembacanya. Sastra ada beberapa jenis, diantaranya sastra daerah, sastra dunia, sastra kontemporer, dan sastra modern. Karya sastra menurut zamannya terbagi menjadi dua, yaitu sastra lama dan sastra baru. Kedua, karena peneliti menggunakan novel sebagai sarana penelitiannya, maka dalam sub bab ini dibahas juga mengenai novel. Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut juga dengan novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong cerita”.  Kata novel berasal dari bahasa latin novellius yang berarti “baru”. Dikatakan baru karena novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang dating kemudian dari bentuk karya sastra lainnya seperti puisi dan drama (Suyitno, 2009).

 Ketiga,  mengenai tunjuk ajar. Tunjuk Ajar dapat diartikan sebagai segala jenis petuah, petunjuk, nasihat, amanah, pengajaran, dan contoh teladan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dalam arti luas (Effendi, 2004). Menurut orang tua-tua Melayu,  Tunjuk Ajar adalah segala petuah, amanah, suri tauladan, dan nasehat yang membawa manusia ke jalan yang lurus dan diridhoi Allah, yang berkahnya menyelamatkan manusia dalam kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat. Keempat, skripsi ini membahas mengenai kandungan isi Tunjuk Ajar.  Dalam masyarakat Melayu,  Tunjuk Ajar itu harus mengandung nilai-nilai luhur agama Islam, sesuai denganbudaya dan norma-norma sosial yang dianut masyarakat. Kandungan isi Tunjuk Ajar itu sendiri menurut penelitian skripsi ini sangatlah luas dan beragam, sehingga kandungan isi tunjuk ajar ini tidak bisa diukur , apalagi Tunjuk Ajar ini terus berkembang sejalan dengan kemajuan masyarakat. Kelima, yang dibahasnya yaitu mengenai kedudukan Tunjuk Ajar. Bagi orang Melayu Tunjuk Ajar sangatlah penting kedudukannya. Acuan ini menyebabkan orang tua-tua Melayu selalu mengingatkan anggota masyarakatnya agar mempelajari dan memahami Tunjuk Ajar dengan sesempurna mungkin.

Keenam, yaitu manfaat tunjuk ajar. Manfaat yang terkandung dalam Tunjuk Ajar Melayu amatlah luas dan tidak terukur. Dengan mengamalkan Tunjuk Ajar. Orang dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam hidupnya, dan bagi yang mengabaikan apalagi meninggalkan Tunjuk Ajar, lambat laun akan mendapat kemalangan atau malapetaka (Effendy, 2004). Ketujuh yaitu butir-butir Tunjuk Ajar. Di dalam skripsi ini ada 29 butir Tunjuk Ajar yang dikutip dari Effendy (2004), yaitu ketakwaan kepada Tuhan YME, ketaatan pada Ibu dan Bapak, ketaatan pada Pemimpin, persatuan dan kesatuan gotong royong dan tenggang rasa, keadilan dan kebenaran, keutamaan menuntut ilmu pengetahuan, ikhlas dan rela  berkorban, kerja keras rajin dan tekun, sikap mandiri dan percaya diri, bertanam  budi dan membalas budi, rasa tanggung jawab, sifat malu, kasih sayang, hak dan milik, musyawarah dan mufakat, keberanian, kejujuran, hemat dan cermat, sifat rendah hati, bersangka baik terhadap sesama, makhluk, sifat perajuk, sifat tahu diri, keterbukaan,sifat pemaaf dan pemurah, sifat amanah, memanfaatkan waktu, berpandangan jauh kedepan, mensyukuri nikmat Allah SWT, dan hidup sederhana.

Kandungan isi Tunjuk Ajar mengandung nilai-nilai luhur dan sesuai dengan budaya dan norma-norma sosial yang dianut oleh masyarakat. Manfaat yang terkandung dalam novel ini sangatlah luas. Dengan menerapkan Tunjuk Ajar Melayu, maka kehidupan tokoh utama dalam novel ini selalu berusaha berjalan di jalan yang lurus, baik dan benar secara agama maupun istiadat. Dari berbagai gambaran dalam novel tersebut, dapat dilihat betapa besarnya manfaat Tunjuk Ajar itu.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar